Program Kaderisasi OMK Siap Dimulai, Komisi PK3 Matangkan Koordinasi dengan Sekolah

Table of Contents


FMKIDIY.org
- Komisi Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan (PK3) Kevikepan Yogyakarta Barat bersama Tim Kaderisasi, Komisi PK3 Kevikepan Yogyakarta Timur, dan Pengurus FMKI DIY menggelar rapat persiapan Program Kaderisasi Orang Muda Katolik di Domus Pacis, Pringwulung, Kamis(11/12). Rapat dipimpin oleh Romo Rosasius Sapto Nugroho Pr.

Pertemuan sebelumnya di Santikara menghasilkan kesepakatan pelaksanaan program kaderisasi pada pertengahan Februari. Peserta ditujukan bagi siswa SMA di Kota Yogyakarta dan wilayah sekitarnya dari sekolah swasta, Katolik, maupun negeri. Program berlangsung dalam tiga tahap sepanjang tahun, yaitu Februari, Juni, dan November. Tanggal pelaksanaan masih memungkinkan penyesuaian sesuai kebutuhan penjadwalan.

Rapat Program Kaderisasi Orang Muda Katolik bersama Romo Rosasius Sapto Nugroho Pr, di Domus Pacis, Pringwulung, Kamis(11/12).

Pendanaan program telah dikonsultasikan dengan para Romo. Anggaran akan dicantumkan dalam proposal dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan lapangan, sebagaimana pengalaman kegiatan sebelumnya. Draft surat undangan kegiatan, TOR, serta susunan panitia juga telah disiapkan dan akan disempurnakan sebelum masa pembagian rapor.

Program ini menyasar kaum muda SMA sebagai tahap awal pembinaan agar mereka dapat aktif dalam organisasi sekolah maupun komunitas OMK. Dalam jangka panjang, program diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang siap berkarya melalui profesi mereka. Istilah “kader” juga diusulkan untuk diganti dengan istilah yang lebih dekat dengan dunia kaum muda agar lebih mudah diterima.

Rapat juga membahas teknis kerja sama dengan sekolah

Program tahun ini menjadi pilot project untuk menguji modul dan kurikulum yang telah disiapkan. Tiga pertemuan akan dilaksanakan secara berseri untuk melihat perkembangan peserta dan efektivitas metode pendampingan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan setelah seluruh rangkaian selesai.

Rapat juga membahas teknis kerja sama dengan sekolah. Sekolah negeri biasanya memerlukan surat pendukung dari Pembimas Katolik. Karena itu surat dari komisi akan dilampirkan bersama surat dari Pembimas demi kelancaran perizinan. Pendekatan ini dianggap penting mengingat pendampingan guru agama di sekolah negeri terkait dengan penilaian dan administrasi mereka.

Pembahasan ditutup dengan penyusunan timeline kegiatan, termasuk pertemuan pra-kegiatan dan koordinasi kepanitiaan. Program dirancang agar tidak mengganggu masa belajar maupun libur sekolah. Koordinasi antara komisi, sekolah, guru agama, dan para Romo menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Tahun ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membentuk pionir OMK yang siap berkembang dan terlibat aktif dalam karya pelayanan.


Posting Komentar